Selasa, 21 Desember 2010

Keluarga instrumen musik tiup logam

Instrumen musik tiup logam modern umumnya terbagi dalam dua keluarga besar:
  • Instrumen musik tiup logam berkatup atau disebut dengan Valved, jenis instrumen musik ini menggunakan seperangkat katup (umumnya tiga atau empat, namun kadang-kadang ditemukan pula hingga tujuh atau lebih dalam beberapa kasus) yang dimainkan dengan menggunakan tangan. Fungsi katup ini adalah memindah-mindahkan panjang jalan suara sebelum melewati corong depan. Termasuk dalam keluarga ini adalah semua instrumen musik tiup logam yang ada seperti: terompet, horn (juga disebut sebagai French horn), Mellophone, Euphonium, Sousaphone, dan tuba.
  • Instrumen musik tiup logam sorong atau disebut dengan Slide, jenis instrumen musik ini menggunakan sistem sorong untuk mengubah panjang pendeknya jalan suara sebelum melewati corong depan. Contoh paling dikenal instrumen musik yang termasuk dalam keluarga ini adalah trombone, meskipun saat ini terdapat pula trombone yang menggunakan sistem katup.
Pada kenyatannya ada dua keluarga lain yang dikenali, namun secara fungsional tidak banyak digunakan dalam prakteknya. Namun instrumen-instrumen dalam keluarga ini kadang-kadang masih digunakan biasanya dalam pementasan orkestra yang memainkan lagu-lagu pada masa Baroque atau Klasik. Sementara dalam komposisi modern, jenis ini sering digunakan untuk memberikan intonasi, atau memperkaya warna suara.
  • Instrumen musik tiup logam natural, jenis instrumen ini hanya bisa membunyikan suara dalam notasi-notasi tertentu pada suatu rangkaian harmoni. jenis instrumen ini dulu banyak digunakan pada kemiliteran, contoh yang umum dikenal publik sangkakala.
  • Keyed, atau Fingered, jenis instrumen ini menggunakan lubang-lubang seperti halnya suling yang terdapat pada badan instrumen. Cara memainkannya seperti memainkan sebuah suling. Namun demikian, suling tidak termasuk dalam keluarga ini. Instrumen-instrumen yang termasuk dalam keluarga ini adalah cornet, serpent, ophicleide. Umumnya jenis instrumen ini lebih sulit dimainkan dibandingkan dengan instrumen musik berkatup.

Katup

Katup piston
Katup putar
Slide
Katup digunakan untuk mengubah panjang dari aliran udara pada instrumen dengan tujuan agar musisi yang memainkannya dapat mengganti intonasi nada. Saat ditekan, tiap katup berfungsi merubah intonasi nada dengan cara mengalihkan aliran udara pada saluran-saluran tambahan. Katup-katup tersebut dirangkai sedemikian rupa secara kombinatif untuk menghasilkan efek pada nada dengan intonasi yang berbeda beda sesuai dengan harmoni yang dimainkan. Efek-efek tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah, tabel tersebut berlaku pada kebanyakan instrumen musik tiup logam modern yang ada saat ini.
Kombinasi katup dan efek intonasi pada harmoni
Kombinasi katup Efek Jarak
Kedua 1/2 langah Minor kedua
Pertama 1 langkah Mayor kedua
Pertama dan kedua 1 1/2 langkah Minor ketiga
Ketiga 1 1/2 langkah Minor ketiga
Kedua dan ketiga 2 langkah Mayor ketiga
Pertama dan ketiga 2 1/2 langkah Diatessaron
Pertama, kedua, dan ketiga 3 langkah Tritone

Penyeteman instrumen berkatup

Tambahan-tambahan pipa udara yang terdapat pada instrumen musik tiup logam berkatup (umumnya pipa-pipa yang terdapat pada katup pertama dan ketiga) dapat digeser panjang pendeknya untuk kebutuhan penyeteman agar dapat menghasilkan intonasi nada yang tepat, pengecualian dalam hal ini adalah jika panjang pipa udara tersebut terlalu pendek.

Suara yang dihasilkan instrumen musik tiup logam

Dengan membuat panjang instrumen dua kali dari instrumen tiup kayu yang setara dan memulainya dalam harmoni ke dua, pemain mendapatkan jangkauan cukup luas atas nada-nada yang dapat dimainkan hanya dengan mengubah-ubah tekanan pada bibir. Hal ini dimungkinkan karena pemain instrumen musik tiup bisa mengontrol secara penuh penggetar (bibir) yang digunakan untuk menghasilkan suara.
Kebanyakan instrumen musik tiup logam dilengkapi dengan tabung resonator (mouthpiece) yang dapat dilepas. Bentuk, ukuran, dan model pada mouthpiece yang berbeda akan menghasilkan karakteristik suara yang berbeda pula.
Ada perbedaan menarik antara instrumen musik tiup kayu dengan instrumen musik tiup logam. Instrumen musik tiup kayu bersifat non-directional: artinya suara yang dihasilkan tersebar ke semua sisi dari instrumen pada volume yang setara. Pada instrumen musik tiup logam di sisi lain justru bersifat sangat directional: suara yang dihasilkan hampir sepenuhnya keluar dari corong depan alat musik tersebut. Hal ini membuat cukup sulit untuk merekam suara yang dihasilkan instrumen musik tiup logam secara akurat.

Instrumen musik tiup logam

Instrumen musik tiup logam atau dikenal dalam bahasa inggris sebagai brass instrument adalah alat musik yang menghasilkan suara yang berasal dari getaran bibir pemainnya saat meniup melalui tabung resonator (pada jenis instrumen tertentu disebut sebagai mouthpiece). Instrumen musik ini dikenal juga sebagai labrosones, yang berarti instrumen yang dibunyikan oleh getaran bibir.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perubahan intonasi nada pada instrumen musik ber-katup: menekan katup yang ada untuk mengubah atau mengalihkan panjang udara yang melewati pipa, dan mengubah celah bibir pemainnya atau disebut sebagai "embouchure", yang akan menentukan frekuensi getaran pada instrumen tersebut.
Pandangan umum para sarjana (lihat organologi) menganggap istilah instrumen musik tiup logam seharusnya didefinisikan berdasarkan bagaimana suara dihasilkan, dan bukan didefinisikan pada bahan yang digunakan untuk membuat instrumen tersebut (logam). Dengan demikian, tidak ada kerancuan pendefinisian terhadap instrumen musik yang masuk ke dalam kategori ini sementara bahan pembuatnya adalah kayu, sementara di sisi lain instrumen musik tiup kayu (disebut sebagai woodwind instrument) seperti saxophone terbuat dari logam.

Kamis, 23 September 2010

SEJARAH MARCHING BAND (DRUM BAND)

sejarah Marching band (drum band)
sejarah Marching band (drum band) - px horn mbugm
Marching Band bermula dari tradisi purba sebagai kegiatan yang dilakukan oleh beberapa musisi yang bermain musik secara bersama-sama dan dilakukan sambil berjalan untuk mengiringi suatu perayaan ataupun festival. Seiring dengan perjalananan waktu, marching band ber-evolusi menjadi lebih terstruktur dalam kemiliteran di masa-masa awal era negara kota. Bentuk inilah yang menjadi dasar awal band militer yang kemudian menjadi awal munculnya marching band saat ini.[1][2]

Meskipun pola marching band telah berkembang jauh, masih terdapat cukup banyak tradisi militer yang bertahan dalam budaya marching band, tradisi milter tersebut tampak pada atribut-atribut seragam yang digunakan, tata cara berjalan, model pemberian instruksi dalam latihan umumnya masih merupakan adaptasi dari tradisi militer yang telah disesuaikan sedemikian rupa.

Di Indonesia, budaya marching band merupakan pengembangan lebih lanjut atas budaya drum band yang sebelumnya berada di bawah naungan organisasi PDBI (singkatan dari "Persatuan Drum Band Seluruh Indonesia") yang dibina oleh Menpora (singkatan dari "Menteri pemuda dan olah raga"). Marching band lahir sebagai kegiatan yang memfokuskan penampilan pada permainan musik dan visual secara berimbang, berbeda dengan drum band yang lebih memfokuskan sebagai kegiatan olah raga. Dalam perkembangannya, marching band di Indonesia banyak mengadaptasikan variasi teknik-teknik permainan yang digunakan oleh grup-grup drum corps di Amerika, khususnya pada instrumen perkusi. Hal ini membuat corak permainan dalam penampilan marching band menjadi lebih mudah dibedakan dari corak penampilan drum band.

MARCHING BAND

Marching band adalah istilah dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada sekelompok barisan orang yang memainkan satu atau beberapa lagu dengan menggunakan sejumlah kombinasi alat musik (tiup, perkusi, dan sejumlah instrumen pit) secara bersama-sama. Penampilan marching band merupakan kombinasi dari permainan musik (tiup, dan perkusi) serta aksi baris-berbaris dari pemainnya. Umumnya penampilan marching band dipimpin oleh satu atau dua orang komandan lapangan dan dilakukan baik di lapangan terbuka maupun lapangan tertutup dalam barisan yang membentuk formasi dengan pola yang senantiasa berubah-ubah sesuai dengan alur koreografi atas lagu yang dimainkan, dan diiringi pula dengan aksi tari yang dilakukan oleh sejumlah pemain bendera.
Marching band umumnya dikategorikan menurut fungsi, jumlah anggota, komposisi dan jenis peralatan yang digunakan, serta gaya/corak penampilannya. Pada awalnya marching band dikenal sebagai nama lain dari drum band. Penampilan marching band pada mulanya adalah sebagai pengiring parade atas perayaan ataupun festival yang dilakukan di lapangan terbuka dalam bentuk barisan dengan pola yang tetap dan kaku, serta memainkan lagu-lagu mars. Dinamika keseimbangan penampilan diperoleh melalui atraksi individual yang dilakukan oleh mayoret, ataupun beberapa personil pemain instrumen. Namun saat ini permainan musik marching band dapat dilakukan baik di lapangan terbuka ataupun tertutup sebagai sebagai pengisi acara dalam suatu perayaan, ataupun kejuaraan.
Komposisi musik yang dimainkan marching band umumnya bersifat lebih harmonis dan tidak semata-mata memainkan lagu dalam bentuk mars, ragam peralatan yang digunakan lebih kompleks, formasi barisan yang lebih dinamis, dan corak penampilannya membuat marching band merupakan kategori yang terpisah dan berbeda dengan drum band yang umumnya memiliki komposisi penggunaan instrumen perkusi yang lebih banyak dari instrumen musik tiup. Tipikal bentuk dan penampilan drum band yang paling dikenal adalah drum band yang dimiliki oleh institusi kemiliteran ataupun kepolisian. Adaptasi lebih lanjut dari penampilan marching band di atas panggung adalah dalam bentuk brass band.